Sabtu, 06 Februari 2010

prinsip membebaskan belenggu Hati

Disini kita Belajar dari kisah orang terdahulu seorang sahabat rasulullah berkulit hitam. yang bernama bilal yang ditindih batu besar di tengah padang pasir panas?Ia dipaksa untuk meninggalkan agamanya, namun ketetapan hatilah yang mampu membuatnya bertahan dan hanya berucap: "Ahad...ahad...ahad." para quraisy itu takkan pernah bisa merampas kemerdekaan hati bilal, meski bilal adalah budak yang tak merdeka secara fisik. Namun bilal bebas memilih prinsipnya, mempertahankan keyakinannya, apapun resiko yang akan dihadapi. Bilal mampu memisahkan 'fisik' (tubuh) yang terbatas dan terbelenggu, dengan hati yang bebas merdeka. Batu besar itu memang berhasil menghimpit tubuhnya, namun batu tersebut tidak mampu menekan jiwa yang bebas merdeka. Bahkan Bilal tidak pernah mengijinkan pikirannya sendiri merasa tertekan. Bilal adalah raja atas pikiran dan hatinya sendiri. Ia telah menguasai batinnya. ia mampu keluar dari dirinya, melihat jasadnya, melihat jasadnya sendiri yang dihimpit batu. merdeka dari keberpihakan duniawi, sang pencipta yang menjadi prinsipnya dan kekuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar